Ketua Pemuda Pancasila Prabumulih Tak Kuasa Tahan Air Mata Saat Beri Bantuan Mbah Mustakin


Rifky meneteskan air mata saat melihat kakek Mustakin

Prabumulih, Portalsriwijaya.com - Masih ingat dengan kisah Mbah Mustakin seorang kakek 83 tahun yang hidup sebatang kara, kini sudah berpindah meskipun dengan rumah yang kecil namun layak untuk dijadikan tempat tinggal.

Tidak hanya tempat tinggal yang telah pindah, kakek Mustakin bahkan telah mendapat bantuan dari berbagai kalangan termasuk dari Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila kota Prabumulih.

Ketua MPC Pemuda Pancasila Prabumulih, Rifky Baday Baihaqqi SH Mkn yang juga merupakan notaris langsung menyambangi kediaman Mustakin.

Namun saat ketua MPC Pemuda Pancasila dan jajaran menyambangi Mustakin, sang kakek justru masih berasa di rumah gubuk reot yang selama ini ditempatinya.

Menggunakan peci biru dan baju batik, sang kakek tersebut tampak murung dan dengan tatapan kosong serasa enggan meninggalkan tempat yang dihuninya puluhan tahun itu.
Rifky Baday yang datang dan menyaksikan sang kakek tengah duduk digubuk seorang diri langsung tak kuasa menahan air mata.

Pria yang bertubuh tegap ini tak kuasa melihat sang kakek sebatang kara duduk melamun menatap dinding dan halaman dengan mata kosong.

"Membaca kisahnya di media saja saya sedih apalagi menyaksikan langsung, saya sangat prihatin kepada mbah Mustakin ternyata masih ada dikota kecil ini yang nasibnya seperti ini dan membutuhkan bantuan," ucap Rifky dengan mata dipenuhi butiran air mata.

Menurut Rifky jika menemukan warga yang bernasib sama dengan sang kakek tersebut tidak mesti harus menunggu bantuan pemerintah namun semua orang yang mampu harus bersama memberikan bantuan.

"Sangat sedih rasanya melihat nasib kakek Mustakin, tidak harus menunggu pemerintah membantu untuk memberikan bantuan juga, prihatin ditengah kota yang mewah beliau hidup sendirian," katanya lirih.


Pria yang akrab disapa pak cik rifky ini mengaku, ia bersama rekan-rekan prihatin dan memberikan sedikit bantuan berupa barang dan sedikit dana untuk kebutuhan Mbah Mustakin sehari-hari.

"Saya disini hanya bisa membantu apa yang diperlukan berupa kasur, kipas angin, bantal, baju, selimut dan kipas angin yang pastinya untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari," tuturnya.

Dari kehidupan Mbah Mustakin, Rifky mengajak semua untuk intropeksi diri kalau hidup ini harus semangat karena kisahnya yang mengedarkan sebuah kotak infaq setiap hari jumat dengan mata yang katarak dan menua tapi tetap semangat mencari nafkah demi sesuap nasi.

"Ini sungguh luar biasa dijalani oleh Mbah Mustakin, dia sebatang kara dan tidak ada tempat menceritakan apa yang dialaminya dan apa keluh kesahnya," kata Rifky sedih.

Kakek Mustakin yang didatangi rombongan MPC Pemuda Pancasila turut menitikan air mata dan haru karena mendapat perhatian.

Bagi Mustakin dirinya diperhatikan dan diajak ngobrol saja sangat senang, terlebih diberikan bantuan perlengkapan dan keperluan sehari-hari.

"Terima kasih ini sangat berharga bagi saya, tetaplah semangat dan kerja keras semoga rezekinya berlimpah. Bagi yang masih bisa melakukan apapun supaya manfaatkan waktu dengan sebaiknya," pesannya.(Ing)

Share:

0 komentar:

Posting Komentar



Portalsriwijaya.com

Arsip