Kisah Pilu Rahiza, Bocah Usia 2 Tahun Alami Kekurangan Gizi Akibat Keterbatasan Ekonomi Orang Tua


Prabumulih, Portalsriwijaya.com - Malang nasib dialami Rahiza, seorang balita berusia 2 tahun yang merupakan warga Jalan Durian Flores Kelurahan Gunung Ibul Barat Kecamatan Prabumulih Timur kota Prabumulih.

Sejak umur 9 bulan, Rahiza menderita kurang gizi dan kurang asupan vitamin akibat ayahnya Hendrik serta ibunya Reni merupakan keluarga tidak mampu.

Hendrik ayah Rahiza hanya bekerja serabutan dan penghasilan tidak menentu, sementara ibunya Reni kesehariannya bekerja sebagai tukang cuci piring di salah satu Sekolah SD IT yang ada di Kota Prabumulih.

Pertumbuhan Rahiza tidak seperti anak pada umumnya, dimana diusia 2 tahun balita pada umumnya memiliki berat badan antara 10-11 kilogram tapi Rahiza justru hanya memiliki berat 7 kilogram.

Tidak hanya itu, jika biasanya anak kecil usia itu lincah dan semangat bermain, Rahiza justru pendiam dan tubuhnya seperti layu atau lesu.

Mirisnya lagi, Reni sekeluarga bersama orang tua dan kedua anaknya tinggal di sebuah gubuk yang amat tidak layak huni.

Dinding rumah sebagian seng dan kayu penuh tambalan, atap jerami bercampur seng terkadang masih merasakan bocor air hujan serta dinginnya angin ketika malam.

Tempat tingal itu sendiri keluarga Hendrik dan istri terpaksa menumpang di tanah milik PT KAI dan ruangan tampak acak-acakan.

Namun, jangankan mau memperbaiki tempat tinggal, untuk makan dan kebutuhan sehari-hari saja susah. Hal itulah yang menyebabkan anaknya mengalami kurang gizi.

"Setiap bulannya Rahiza mendapat bantuan berupa obat vitamin, roti dan juga susu yang diberikan dari puskesmas kami hanya mampu berobat dipuskesmas. Kami belum punya kartu berobat gratis dari pemerintah atau KIS dikarenakan kemarin terkendala oleh Kartu Keluarga namun sudah diurus," kata Reni dibincangi di rumahnya, Rabu (22/01/2020).

Reni mengakui, sejauh ini keluarganya tidak mendapat Program Keluarga Harapan (PKH) namun ada perhatian pemerintah dimana ada seorang dokter datang memeriksa 1 sampai 2 bulan sekali.

"Pernah diperiksa ke bidan, anak kami ini dinyatakan kurang gizi dan vitamin sampai sekarang, berat badan tidak normal dari anak-anak biasanya," jelas Reni.

Sementara itu Kepala Pusekmas Prabumulih Timur, dr Indah mengatakan, memang ada anak bernama Rahiza yang saat ditangani oleh pihak puskesmas.

"Memang ada bimbingan kita untuk Rahiza karena mengalami kurang gizi dibawah normal pertumbuhan balita yang seharusnya yakni standar 10 kilogram, setiap bulan bidan desa selalu mengontrol kondisi Rahiza dengan diberikan obat, roti dan susu dari puskesmas," tuturnya.

"Alhamdulillah sudah ada perkembangan dari Rahiza karena kita selalu memantau kondisinya dan laporan mengenai perkembangan Rahiza selalu ada," tandasnya.

Terpisah Lurah Gunung Ibul Barat, Joko Arif menanggapi hal itu mengungkapkan, pihaknya sudah memberikan bantuan secara pribadi maupun dari kelurahan.

"Kita sudah membantu semampunya bahkan kita ajukan PKH maupun KIS untuk orangtua Rahiza sampai ingin mengajukan bedah rumah namun dikarenakan tanah milik PJKA kita tidak bisa melakukannya," tegas Arif.

"Saya sudah mengarahkan donatur untuk membantu Reni dan Keluarga guna meringankan bebannya dan sebelumnya ada organisasi lintas agama dan komunitas yang membantu," bebernya.(Ing)
Share:

1 komentar:

  1. mainkan togel di bandar togel online yang aman dan terpercaya untuk mendapatkan banyak penghasilan dengan mudah dan cepat hanya di http://masbrotogel.com/

    BalasHapus



Portalsriwijaya.com

Arsip