Pembangunan Jalan Senilai 19 Miliar Diduga Asal-asalan, Warga Minta Kejati atau Polda Turun


Muaradua, Portalsriwijaya.com - Pembangunan Jalan Cor Simpang Lubuk Serai hingga Simpang Lubuk Dalam, diduga dikerjakan asal-asalan dan kualitasnya sangat diragukan.


Pantauan Portalsriwijaya.com di lapangan, proyek yang menelan anggaran Rp 19 miliar dan dikerjakan PT Indotain Makmur Temberas dan konsultan supervisi CV Titania Cipta Konsultan sudah mengalami kerusakan dimana-mana.


Beberapa titik jalan yang dikerjakan sudah hancur, retak dan diduga adukan tidak sesuai karena mudah pecah atau hancur saat dilintasi kendaraan. Padahal jalan dikerjakan dengan dana hampir 20 miliar.


Hal ini banyak dikeluhkan masyarakat beberapa kecamatan di Kabupaten OKU Selatan yang melintasi jalanan tersebut.

Warga menilai pelaksana proyek diduga sengaja mempermainkan adukan cor beton untuk meraup keuntungan sangat besar.


Tidak hanya itu, pembangunan jalan dikeluhkan warga karena diduga lebih banyak pasir dari pada semen sehingga mudah hancur.


Warga berharap tim Kejaksaan Tinggi dan Tipikor Polda Sumsel untuk menyelidiki terkait pembangunan jalan tersebut karena diduga syarat akan penyelewengan.


"Jalan ini baru sudah dibangun tapi beberapa titik sudah mengalami hancur, silahkan cek, itu terlihat pasir campur tanah atau pasir gunung," ungkap salah satu warga yang meminta namanya tidak disebutkan kepada wartawan.


Parahnya, pembangunan jalan itu di beberapa titik tidak dilakukan pengerasan terlebih dahulu bahkan jalan yang masih banyak lumpur langsung dicor semen tanpa dialasi plastik.

"Jadi mereka ini pintar, di tengah desa pakai plastik dan pengerasan namun di jalan sepi dan hutan tidak. Malahan yang ada lumpur tanpa dilapisi plastik langsung di cor, ini BPKP yang meriksa harus teliti, jangan sampai kecolongan," ungkap sumber itu.


Warga bahkan meminta tim Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Tinggi Sumsel atau Tipikor Polda Sumsel untuk turun melakukan penyelidikan terkait pengerjaan proyek pembangunan tersebut disebabkan warga menduga ada penyimpangan.


Sedangkan, warga lainnya juga meminta agar pembangunan yang diduga asal seperti ini tidak lagi terjadi di Kabupaten OKU Selatan. Apalagi Kabupaten OKU Selatan yang terletak di ujung Provinsi Sumatera Selatan selalu dicap menjadi tempat oknum-oknum pemborong mencari uang besar dengan pengerjaan proyek yang diduga asal.

"Kami mengharapkan jangan ada lagi Pembangunan yang amburadul seperti ini, waktu hujan kemaren kami terbalik di jalan hancur itu dan jika terbukti merugikan Negara segera proses hukum pemborong seperti itu," tegas warga kesal seraya meminta dinas PU untuk meningkatkan pengawasan.


Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) PU Bina Marga Kabupaten OKU Selatan, Armada mengaku pihaknya akan menegur kontraktor dan belum bertemu dengan pelaksana proyek tersebut.


"Aku belum betemu dengan pemborong atau pelaksananya," tegas Mada Kabid PU Kabupaten OKU Selatan kepada wartawan.

Kabid PU tersebut mengatakan pelaksana proyek yakni Abeng namun ketika wartawan hendak mengkonfirmasi ke Camp AMP miliknya yang bersangkutan tidak ada dan staf mengatakan Abang di lokasi.


Tak hanya itu, wartawan hendak konfirmasi terkesan dipermainkan dan Abeng tak bisa dikonfirmasi terkait pengerjaan bangunan yang diduga dikerjakan asal jadi tersebut. (FR86)

Share:

0 komentar:

Posting Komentar



Portalsriwijaya.com

Arsip