OKU Selatan, Portalsriwijaya.com - Warga Desa Sipin dan Desa Sidodadi sejak beberapa tahun terahir mengeluhkan kerusakan parah jalan penghubung dua desa tersebut.
Jalan penghubung dua desa tersebut bak kubangan kerbau penuh lumpur dan cukup dalam sehingga tidak bisa dilewati.
Hanya pengendara truk yang bisa melintas, sementara pengendara motor terpaksa mencari jalan alternatif yang jaraknya jauh.
Kondisi ini akan makin parah ketika hujan deras, karena kedalaman kubangan akan sebatas lutut pria dewasa. Bahkan wartawan Portal Sriwijaya yang mencoba melintasi justru terbalik di jalan kubangan tersebut.
"Sudah lebih 2 tahun jalan ini rusak dan kalau hujan bisa tenggelam separuh motor di jalan dekat perkebunan sawit sana pak," ungkap satu diantara warga ketika dibincangi wartawan, Selasa (27/5/2025).
Sumber yang enggan namanya ditulis itu meminta pemerintah kabupaten OKU Selatan membangun jalan tersebut sehingga memudahkan warga melintas dan mengangkut hasil pertanian.
"Harapan kami bisa dibangun pemerintah agar kami warga mudah angkut hasil pertanian dan mudah ke desa tetangga tanpa harus memutar," harapnya.
Hal yang sama disampaikan kepala desa Sidodadi, Yanto yang mengaku kondisi jalan rusak yang merupakan jalan Kabupaten tersebut sudah sejak dua tahun terakhir.
"Aku sudah 2 tahun lebih tidak pernah lewat jalan itu, lubang dalam dan berlumpur. Aku lewat jalan pintas yang tembus ke Air Kelian," ungkap Yanto yang merupakan Kades Sidodadi tersebut.
Yanto mengatakan, pihaknya sudah menemui Bupati OKU Selatan Abusama dan kemungkinan akan dibangun namun meski demikian puhaknya berharap pembangunan disegerakan mengingat warga tak bisa melintas.
"Kami berharap segera dibangun, kalau kita temui bupati kemarin tahun depan positif dibangun oleh bapak Bupati, seluruh jalan yang rusak itu," terang Yanto.
Berbeda dengan Kepala Desa Sipin, Zainul kepada Portal Sriwijaya mengakui semua jalan di desanya telah dibangun cor beton, hanya tersisa sepanjang 1 kilometerr lagi.
"Dulu sudah ada berapa ratus meter di bangun oleh ibu Yohana Dewan," terang Zainul.(FR86)
0 comments:
Posting Komentar