Beritakan Oknum Wartawan Minta Jatah di BBM Ilegal, Ternyata DS Diduga Miliki Gudang


Ogan Ilir, Portalsriwijaya.com - Polemik mencuat di kalangan jurnalis setelah salah satu media online, memberitakan dugaan seorang wartawan yang meminta jatah terkait pemberitaan seputar BBM ilegal. 


Pemberitaan ini menuai kontroversi, terutama setelah nama Desri Nago (DS Naga) disebut sebagai sosok yang gencar menuding sesama wartawan, namun justru diduga memiliki keterlibatan dalam bisnis ilegal tersebut.


DS Naga yang dikenal sebagai wartawan sekaligus aktivis, dalam berita yang diterbitkannya mengkritik seorang wartawan di Sumatera Selatan atas dugaan pemerasan terhadap pengusaha BBM ilegal.


Namun, investigasi lebih lanjut mengungkap indikasi keterlibatan DS Naga dalam aktivitas serupa. Beredar informasi bahwa DS Naga memiliki gudang di Jalan Lintas Prabumulih-Palembang Payakabung Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir.


Hal ini menimbulkan pertanyaan, sejauh mana keterlibatan DS Naga dalam usaha ilegal tersebut?, mengapa ia begitu aktif menyerang media yang mengangkat isu BBM ilegal?. Dugaan pun mengarah pada kemungkinan bahwa DS Naga memiliki kepentingan tertentu dalam bisnis yang ia sendiri kritik.


Seorang jurnalis asal Prabumulih, yang meminta untuk disebut sebagai Bang Roni, turut menanggapi polemik ini. Menurut Roni, pernyataan Desri Nago terhadap rekan-rekan jurnalis tidak etis dan tidak saling menghormati.


"Sebagai wartawan, saya merasa pernyataan Desri Nago terhadap rekan-rekan jurnalis tidak etis. Ada apa dengan Desri Nago yang selalu menjelekkan wartawan yang menyoroti isu BBM ilegal? Bisa jadi, justru dia sendiri yang melindungi pemilik gudang BBM ilegal tersebut," ujarnya.


Roni juga menambahkan bahwa dugaan kuat mengarah pada kemungkinan DS Naga memiliki kerjasama dengan para pemilik gudang BBM ilegal dan mendapat keuntungan dari aktivitas tersebut.


"Lucu saja, setiap kali ada wartawan yang memberitakan masalah ini, Desri Nago selalu bereaksi keras. Saya menduga dia takut kehilangan bagian dari bisnis tersebut," tambahnya.


Polemik ini semakin memperjelas adanya anggapan di kalangan jurnalis mengenai idealisme dan kepentingan pribadi. Jika memang DS Naga tidak terlibat dalam bisnis ilegal, mengapa ia begitu reaktif terhadap pemberitaan terkait BBM ilegal?.


Hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi organisasi pers untuk menjaga integritas profesi dan membedakan mana wartawan yang benar-benar mengedepankan idealisme serta mana yang sekadar menggunakan profesi sebagai tameng untuk kepentingan pribadi.


Sayangnya hingga berita ini diturunkan belum ada tanggapan dari yang bersangkutan. Wartawan mencoba mengkonfirmasi dan mencari nomor handphone aktif yang bersangkutan namun belum mendapatkan. (Sitoh)


(Catatan redaksi : Jika berkeberatan terkait pemberitaan bisa memberikan hak jawab baik ke wartawan atau redaksi)

Share:

0 comments:

Posting Komentar




Portalsriwijaya.com

Arsip