Ratusan Warga Dari 4 Desa Demo PT CBE Sub PLTU Sumsel 1, Desak Penuhi Kesepakatan

DEMO - Ratusan warga dari empat desa di Kecamatan Rambang Niru Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan, unjukrasa di PT Cakra Bumi Energi (CBE) selaku Sub PLTU Sumsel 1, Kamis (10/4/2025).


Prabumulih, Portalsriwijaya.com - Ratusan warga dari empat desa yakni dari Desa Tanjung Menang, Cek Dam, Muara Emburung dan Jemenang Kecamatan Rambang Niru Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan, melakukan aksi unjukrasa, Kamis (10/4/2025).


Aksi unjukrasa tersebut untuk menuntut kepada PT Cakra Bumi Energi (CBE) selaku Sub PLTU Sumsel 1 untuk segera memprioritaskan warga ring 1 menjadi tenaga kerja maupun prioritas kerjasama usaha demi terciptanya kesejahteraan masyarakat ring 1.


Aksi demo digelar oleh warga empat desa tersebut menyusul adanya permasalahan yang terjadi karena perusahaan selama ini hanya memanfaatkan tenaga dari luar maupun kewirausahaan dari luar yang diduga melibatkan oknum DPRD bersama pengusaha luar.

Selain itu, warga juga menuntut perusahaan agar persoalan limbah segera diselesaikan demi menjaga lingkungan hidup tetap baik. Tidak hanya itu akibat adanya aktivitas kendaraan perusahaan yang lalu lalang menyebabkan kerusakan jalan, dimana  menyebabkan tanah becek maupun berdebu menyebabkan kerusakan lingkungan.


Demikian diungkapkan oleh kordinator aksi demo Feri, Yoprin, Roki didampingi kuasa hukum warga 4 Desa Usman Firiansyah SH MH yang berorasi dihalaman PT Cakra Bumi Energi (CBE) Tanjung Menang Kecamatan Rambang Niru Kabupaten Muara Enim.


Dalam aksi unjuk rasa tersebut, massa dari empat Desa yang dijaga ketat aparat kepolisian Polres Muara Enim tersebut, akan terus mendesak PT CBE agar  untuk menyelesaikan kesepakatan yang pernah dibuat 


"Sudah hampir satu tahun lamanya PT CBE rupanya telah ingkar atas kesepakatan tersebut, sehingga masyarakat empat desa memutuskan menggelar aksi unjuk rasa serta menyatakan sikap melalui pembuatan surat peryataan terbuka dan termasuk adanya korban pencemaran lingkungan hidup," tegasnya.


Pihaknya juga meminta perusahaan menyelesaikan permasalahan yang diduga terkena limbah akibat operasional penggalian batu bara oleh PT CBE beserta masyarakat ring 1 yakni Desa Tanjung Menang ada dua korban, Desa Jemenang tiga korban, Desa Muara Emburung empat korban dan Desa Cek Dam satu korban.

"Segera selesaikan permasalahan masyarakat yang terkena dampak pencemaran lingkungan hidup sesuai amanah Pasal 87 ayat 1 dan pasal 101 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup," lanjutnya.


Pihak PT CBE juga wajib dan segera untuk melaksanakan kesepakatan yang dibuat pada Senin (08/04/2024) lalu yang berisi 3 kesepakatan khususnya mengutamakan menerima 70 persen pemberdayaan tenaga kerja diwilayah ring 1 dan pemberdayaan kewirausahaan.


"Kami menolak keras melibatkan pihak-pihak atau oknum yang oportunis tidak ada kaitan dengan penyelesaian permasalahan yang sedang kami hadapi, apalagi dengan motif untuk monopoli pengadaan barang dan  jasa di PT CBE dan perusahaan Sub lainya," bebernya.


Pihaknya juga menentang keras cara-cara oknum-oknum tertentu mengadu domba masyarakat baik sesama masyarakat sekitar perusahaan ring 1 atau oknum masyarakat lainnya.


Selain itu meminta perusahaan untuk menyampaikan kepada selaku warga masyarakat, apalagi kami masyarakat sekitar operasional Perusahaan berhak untuk mendapatkan berkas Amdal untuk kami melaksanakan kewajiban kami mengawasi jangan sampai terjadi kerusakan -kerusakan lingkungan hidup.


Kemudian pihaknya menyampaikan kepada pihak PT CBE dan pemerintah baik Pusat maupun daerah, apabila pihak PT CBE tidak segera mengambil solusi konkret atas penyelesaian pencemaran yang berakibat kerusakan lahan dan tumbuh warga masyarakat sekitar agar menghentikan sementara operasional PT CBE.


"Meminta agar segera diambil penyelesaian yang konkret dan layak," tegas kordinator aksi Feri Hasista didampingi Korlap Muara Emburung Yoprin Anobi, Ipoh Korlap Jemenang dan Sariadi Korlap Air Cik Dam.


Pantauan di lapangan, aksi demo dari masyarakat empat desa tersebut masih menunggu adanya mediasi yang ditawarkan oleh Camat Rambang Niru yang telah disiapkan didesa Tanjung Menang.


Turut hadir melakukan pengamanan dalam aksi demontrasi tersebut, Kapolsek Rambang Dangku, Kasat Intel dan Kasat Shabara maupun para personil TNI Koramil Gunung Megang.(05)

Share:

0 comments:

Posting Komentar




Portalsriwijaya.com

Arsip