Prabumulih, Portalsriwijaya.com - Peduli dengan bocah usia 9 tahun yakni Maha Gena Fhate yang sejak lahir mengalami penyakit Atresia Pulmonalis atau kebocoran katub jantung, Keluarga Pajero Indonesia (KPI) Prabumulih dan Kapolres Prabumulih menyambangi rumahnya dan memberikan bantuan.
KPI Prabumulih dan Kapolres Prabumulih mengumpulkan donasi untuk membantu Maha Gena Fhate agar bisa dioperasi di Jakarta atau bisa dirawat di rumah sakit di Palembang.
Bantuan diberikan langsung kepada ayah Maha Gena yakni Liguan Sadan di kediamannya si Jalan Jenderal Sudirman Dusun Prabumulih Kecamatan Prabumulih Barat Kota Prabumulih pada akhir pekan lalu.
Ketua KPI Prabumulih Budi Kumbang mengatakan, pihaknya melakukan donasi lantaran melihat postingan yang memperlihatkan kondisi Maha Gena yang memprihatinkan dan butuh biaya.
"Kita lakukan donasi alhamdulilah terkumpul dana, tadi sudah kita berikan dengan harapan bisa merawat adik kita Maha Gena," bebernya seraya menuturkan donasi akan terus dilakukan pihaknya dengan harapan Maha Gena sembuh.
Sementara, Kapolres Prabumulih AKBP Siswandi SIK MH menuturkan pihaknya berkunjung ke kediaman keluarga Maha Gena memberikan sedikit bantuan dan pihaknya menghubungi RS Bhayangkara agar bisa dirawat disana.
"Niat kami adalah untuk selalu peduli terhadap masyarakat kota Prabumulih dan kami mengajak mari kita berbuat kebaikan dimana saja dan kapan saja untuk sesama masyarakat," ungkapnya.
Informasi dihimpun, berdasarkan hasil diagnosa dari tim dokter Prabumulih, jalur darah Gena tecampur, bilik kanan tetutup, arteri pun tunggal yang seharusnya bercabang.
Begitu juga kondisi oksigen pernapasannya tidak menyebar dengan merata, serta jalur peredaran oksigen dengan darah dari jantung Gena menjadi tidak teratur mengakibatkan darah bagus dan kotor becampur.
Kondisi itu membuat Gena selalu mengalami rasa sakit sejak kecil, terlebih ketika kambuh maka rasa kesakitan luar biasa akan dialami bocah kelas 5 SD itu.
Tim dokter sendiri sudah beberapa kali meminta keluarga Gena agar dilakuakan operasi di Jakarta. Namun karena ekonomi keluarga yang tergolong tidak mampu, membuat Gena terpaksa hanya dibawa ke rumah sakit saja.
Mirisnya lagi, ayah Gena yakni Liguan Sadan yang menggantungkan hidup dengan menyadap karet serta ojek menjadi korban pembegalan beberapa waktu lalu sehingga membuat dirinya terpaksa naik ojek dan meminjam motor tetangga untuk menjenguk anaknya di rumah sakit.
Sementara Liguan Sadan ketika dibincangi mengatakan dirinya bersama keluarga pasrah lantaran anaknya sudah 9 tahun mengidap penyakit katub jantung bocor dan sudah tidak memiliki uang lagi.
"Kita dirujuk ke Palembang dan operasi ke jakarta, tapi karena kita tidak ada sepeserpun duit bagaimana mau membawa ke Palembang. Apalagi kalau dibawa ke (rumah sakit-red) Palembang otomatis biaya sendiri bukan ditanggung rumah sakit, jadi pasrah kita," kata Liguan Sadan sedih.
Liguan Sadan mengaku dirinya juga saat ini mentok dalam mencari uang untuk kebutuhan sehari-hari dan perawatan anaknya lantaran motor kesayangan untuk usaha hilang dibegal. "Kalau saat ini ke rumah sakit saja harus minjam motor ke terangga, anak sakit motor hilang. Coba mau bagaimana, mentok pikiran saya," katanya.
Liguan Sadan mengaku berterimakasih Kapolres dan komunitas KPI memberikan bantuan serta dikoordinasikan ke RS Bhayangkara untuk perawatan anaknya Maha Gena.
"Kapolres datang ke rumah kita menelpon RS Bhayangkara, katanya bisa dirawat disana karena di rumah sakit umum Palembang tidak ada ruangan, penuh, kita sangat berterimakasih kalau bisa dirawat di RS Bhayangkara," tuturnya.(05)
0 komentar:
Posting Komentar