Prabumulih, PS - Para atlet yang membawa nama harum kota
Palembang yang mengikuti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sumsel ke XII
di kota Prabumulih harus merasakan kekecewaan, lantaran beberapa atlet
yang mengikuti Cabor harus pulang karna tidak diperbolehkan ikut dalam
pertandingan atau diskualifikasi
Jika sebelumnya permasalahan protes pada cabang olahraga catur kini
berbeda, yakni cabor sepak takraw yang harusnya pertandingan terus
berlanjut namun masih menuai protes.
Jajaran Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Palembang kembali
protes lantaran tim sepak takraw Palembang tidak diperbolehkan ikut
dalam pertandingan atau diskualifikasi, padahal Koni Sumsel dan Dewan
Hakim telah memperbolehkan untuk mengikuti enam nomor pertandingan
perorangan.
"Kami merasa adanya pelanggaran-pelanggaran yang sangat tidak sesuai
dalam ajang Porprov ini bahkan membuat rasa kekecewaan atlet kami yang
tadinya datang ke prabumulih untuk bertanding ini malah tidak dapat
mengikuti pertandingan," ungkap Ketua Umum Koni Palembang, Ir Suparman
Romans ketika menggelar jumpa pers, Minggu (17/11/2019).
Suparman mengatakan, ajang Porprov ini seakan tidak memiliki kesiapan
tersendiri dan memberikan pandangan kejuaraan seperti bermain yang
menilai dari sisi lain tanpa melihat keahlian dari atletnya, selain
mengejar prestasi porprov juga memberikan semangat sebagai insan
olahraga dan kekeluargaan untuk membangun harmonisasi semangat
kekeluargaan dan sportifitas guna untuk meningkat kan prestasi atlet di
Sumatra Selatan ini.
"Kami mengharapkan Porprov tahun ini diselenggarakan dengan
mengedepankan azas kekeluargaan, kebersamaan dan kepatuhan serta azas
kepatuhan maupun ketaatan atas aturan yang sudah dibuat. Untuk proses
penetapan aturan sudah dilalui dengan berbagai fase dan itu juga sudah
dituntaskan ditingkat provinsi sehingga terbitlah namanya Teknical
Handbook sebagai panduan," jelasnya.
Setelah melakukan protes atau komplain lalu dikonfirmasi ke tim
keabsahan jelas dikatakan bahwa tim takraw Palembang sudah memenuhi
syarat atau telah terverifikasi dan kemudian disampaikan ke Koni Sumsel.
"Semua aturan telah ditulis termasuk ada peraturan atlet, kita
senantiasa dari dulu sampai sekarang selalu berupaya mengikuti aturan
main karena kita patuh termasuk syarat keabsahan atlet dan lainnya,
namun tiba-tiba tim takraw Palembang dicoret sebagai peserta dengan
alasan kita tidak ada penjelasan ataupun informasi dari tim keabsahan
bahwa tim kita terdaftar," terangnya.
Suparman menjelaskan, bahwa surat keputusan dari Koni Sumsel membolehkan
tim takraw Palembang bermain di sisa pertandingan berikutnya, yang
artinya beregu lepas dan berhak di perorangan pada enam nomor. Namun ini
dimainkan dan ada indikasi kuat adanya upaya untuk menjegal tim dari
Palembang agar tidak bisa mengikuti Cabor tersebut.
"Ini sudah melenceng dari hakikat terkait untuk mencari atlet-atlet yang
terbaik untuk kedepannya bahkan ini ada tindakan arogansi juga melawan
hukum dan tidak objektif atas apa yang dilakukan makanya kita melakukan
protes," ungkapnya.
Lebih lanjut Suparman mengaku pihaknya memiliki bukti surat dari Koni
Sumsel dan dewan hakim yang memperbolehkan tim takraw Palembang ikut
bertanding namun keputusan Panitia Besar Porprov membuat keputusan
mendiskualifikasi dan Kopel tidak menjalankan keputusan Koni maupun
dewan hakim.
"Selain itu rapat yang digelar Panitia Besar Porprov sendiri tidak
pernah mengikut sertakan kami tim Palembang yang protes, untuk itu kami
akan mengambil langkah hukum segera mungkin akan menuntut beberapa
pihak, lihat atlet kami sudah datang jauh ternyata tidak bisa
bertanding. Kami dirugikan material dan immaterial, kami merasa ini
tindakan tidak baik dan akan ada konsekuensi hukum apakah pidana atau
perdata," tegasnya.
Suparman mengatakan pihaknya akan menuntut secara hukum dalam waktu
dekat ini kepada ketua Kopel, ketua panitia besar Porprov termasuk ketua
umum koni sumsel dan pihak-pihak untuk proses pertimbangan, mediasi
hingga keputusan akan dikaitkan.
"Secepatnya akan kita laporkan secara hukum, atlet kita sebanyak 22
orang selama datang ke Prabumulih belum pernah bertanding dan akan kita
pulangkan ke Palembang. Pertandingan sepak takraw dilanjutkan sepihak,
lucunya di lapangan masih mempermasalahkan sah atau tidaknya atlet
padahal itu bukan kewenangan dari Kopel," katanya.
Wakil Ketua Umum III Koni Palembang, Agusalim mengatakan atlet sudah
diverifikasi tim keabsahan sudah lama dan ada bukti pengesahan yang
ditandatangani resmi. "Jelas kami sudah melakukan sesuai prosedur berkas
kita antarkan ke tim keabsahan lalu diverifikasi dan kemudian disahkan,
jadi tidak benar kalau tim kami tidak terverifikasi kami " katanya
seraya mengatakan rasa kekecewaan para atlet yang kecewa tidak dapat
mengikuti pertandingan di Porprov Sumsek XII 2019. (Ing)
Home »
OLAHRAGA
,
PALEMBANG
,
PRABUMULIH
,
REGIONAL
» Koni Palembang Nillai Porprov Sumsel XII Sebagai Ajang Srimulat
0 komentar:
Posting Komentar