KPU Prabumulih Gelar Sosialisasi Partisipasi Pemilih Muda Tanpa Hoax


Prabumulih, Portalsriwijaya.com - Generasi muda menjadi penentu dalam menciptakan pimpinan kedepan apalagi partisipasi pemilih muda di Prabumulih pada pemilu 2024 mencapai 61 persen, namun kaum muda cenderung mudah terpengaruh berita hoax.


Hal itu terungkap dalam sosialisasi digelar KPU Prabumulih dengan tema partisipasi dan peran serta generasi muda terhadap pilkada damai tanpa hoax di aula hotel Grand Nikita Prabumulih, Jumat (22/11/2024).


Sosialisasi yang dihadiri dan dibuka langsung oleh Komisioner KPU Resa Amelia dan Vini Nurtawilia tersebut menghadirkan narasumber penggiat demokrasi yakni Tomi Siahaan dan untuk tangkal media hoax menghadirkan Edison yang merupakan narasumber dari Jurnalis kota Prabumulih.

Komisioner KPU Resa Amelia didampingi komisioner Vini Nurtawilia dan Sekretaris Yasrin Abidin mengaku kegiatan tersebut digelar sebagai upaya mensosialisasikan pilkada 2024 serta sebagai bentuk kepedulian terhadap generasi muda dalam menyikapi informasi beredar di media sosial.


"Kami sebagai lembaga penyelenggara tidak hanya melakukan sosialisasi ke masyarakat namun juga kepada para kaum muda karena kedepan peran kaum muda dalam demokrasi menjadi sangat penting," ungkapnya.


Resa juga berharap dengan sosialisasi tersebut kaum muda menjadi tau apa saja peran serta dalam mensukseskan pilkada damai serta mampu menangkal berita hoax yang beredar. "Kami berharap kepada para peserta agar mengikuti dengan sugguh-sungguh dan ilmu yang didapay nantinya bisa disampaikan kepada masyarakat, teman dan keluarga," jelasnya.


Sementara itu, Tomi Siahaan selaku narasumber mengungkapkan peran kaum muda yakni milenial dan gen z menjadi faktor penentu dalam pemilu dan pilkada terlebih dari data KPU pusat hingga Prabumulih partisipasi kaum muda sangat tinggi.


"Pemilih muda memiliki peran sangat menentukan dalam pemilu, partisipasi kaum muda tentunya dapat menentukan pimpinan kedepan," ungkapnya.

Sedangkan Edison yang menyampaikan materi terkait berita hoax mengungkapkan kaum muda merupakan kaum melek digital namun juga rentan terpengaruh hoax. Selain itu turut dijelaskan ciri-ciri, jenis dan cara mengatasi berita hoax sehingga tidak turut terpengaruh bahkan turut sebagai penyebar berita bohong.


"Ada beberapa cara menghindari berita hoax diantaranya hati-hati dengan judul berita provokatif, pembaca jangan hanya membaca judul tanpa mengetahui isi, lalu jangan percaya foto dan video tanpa ada kejelasan pasti," ujarnya.


Selain itu, kaum muda juga harus memeriksa alamat situs berita dimana kebanyakan yang menggunakan blog biasanya rentan menjadi media untuk penyebar hoax, cek fakta berita, ikuti forum-forum diskusi tolak hoax.


"Terakhir jangan mudah membagikan berita dan informasi tanpa mengetahui pasti kebenaran, penyebar hoax atau berita bohong diatur jelas dan dapat dikenai pidsns penjara," bebernya berharap kaum muda menjadi generasi yang tidak mudah terpengaruh berita hoax. (05)

Share:

0 komentar:

Posting Komentar



Portalsriwijaya.com